Nikah - Part 2

Okey, mari lanjutkan coretan mengenai rencana pernikahan tadi sore di warnet,  klo skrng lbh nyaman nulisnya coz ditemani secangkir kopi dan makanan ringan *Mantaf Nian :DDD
Sempat bingung saat ortu menanyakan kriteria calon istri yang diinginkan seperti apa dan kapan ? , Sebenarnya gue masih ingin santai dalam mencari pasangan hidup tapi ortu memberikan saran klo udah umur sekian diusahakan udah ada calonnya,  *nah lho.
Gue jg ngerti niat baik ortu supaya  bisa terjaga dari pelanggaran-pelanggaran had, apalagi zaman kyk gini dimana cewek-cewek sangat agresif dengan pakaian seksi yg mengundang selera makan *ups,,,  bahkan malam tahun 2012 kemaren tanpa ada rasa malu sama sekali, seorang gadis ngajakin berzina. Secara blak-blakan dia ingin  gue orang pertama yg menggauli dia walaupun ntar gue bukan jadi suaminya dia ikhlas dan menunggu kedatangan gue di jalan by pass bandung (sbnrnya lokasi yg dia sebutin sangat spesifik tp gk enak jg nyebutin lokasinya), astagfirullah. Tp emank gue jg salah sih dulu waktu zaman jahiliyah prnah pacaran ama dia, nah udah bisa dilihat keadaan zaman sekarang perempuan kyknya udah gk ada harganya sama sekali alias gampangan, padahal klo dipikir-pikir gadis tersebut memiliki paras yg lumayan, knp dia gk nyari suami yg halal aja ya ? mungkin itulah syetan, dengan mudah dapat mempengaruhi manusia dengan bisikan-bisikannya, apalagi kaum hawa yg didominasi dengan perasaan. Tp alhamdulillah gue masih dijaga oleh Allah untuk tidak melakukan pelanggaran yang sangat nista tersebut dan gue menghabiskan malam tahun baru di garut ditempat sodara gue dengan tidur nyenyak (tadinya mau berendam air anget tp jalannya macet malam taun baruan jd males keluar rumahnya). Mlm tahun baru biasanya ada acara pengajian muda-mudi tp gue harus segera ke garut buat ngurus surat2 kendaraan sodara gue yg mau abiz n di garut gk ada info acara muda-mudinya.
 

Artinya: Dan Janganlah kalian mendekati perbuatan zina, karena zina itu sungguh perbuatan keji dan sejelek-jeleknya jalan (pelampiasan)
 

artinya: Hai golongan orang islam, takutlah kalian berbuat zina, karena sesungguhnya di dalamnya ada 6 perkara, tiga perkara di dunia dan 3 perkara di akhirat.
Maka adapun tiga perkara di dunia adalah:
•    hilangnya kewibawaan,
•    pendeknya umur,
•    dan kekalnya kefakiran.
dan adapun tiga perkara di akhirat adalah:
•    mendapat murka Alloh,
•    sejelek-jeleknya hisaban(hitungan amal)
•    dan kekal di dalam neraka.


Kesimpulannya : zina itu benar-benar merugikan, daripada zina mendingan nikah.  Betul gk ?


 “Wa min kulli syai’in khalaqnaa zaujain”
Artinya : “dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan” (Adz-Dzariyaat: 49)

Menikah memang salah satu fitrah manusia yang ternyata mempunyai nilai yang mulia di mata Islam. Bagaimana tidak, menikah menjadi separuh kesempurnaan dari agama kita. Menikah tidak hanya sekedar menyatukan dua insan yang berlainan jenis dalam satu ikatan suci tapi lebih dari itu, makna menikah mempunyai begitu banyak nilai lebih dari berbagai bentuk kemuliaan yang bisa kita raih di dalamnya.
Selain merupakan sebuah fitrah, menikah pun adalah salah satu perintah Allah dimana menikah merupakan sebagai bentuk penjagaan manusia dari berbagai bentuk bahaya perzinaan dan maksiyat-maksiyat lain yang dimana semua bentuk kerusakan-kerusakan di muka bumi ini banyak darinya bersumber dari tidak terjaganya kemaluan dan harga diri manusia dalam melakukan suatu hubungan yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Pada akhirnya sebagai seorang muslim, kita diwajibkan untuk menikah dalam rangka menjalankan perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. Mencari keridhoan Allah dalam menikah adalah sebuah tujuan penting yang harus diprioritaskan bagi setiap pasangan muslim yang hendak dan telah menikah. Karena pada dasarnya, semua perbuatan dan ibadah yang kita lakukan adalah untuk semata-mata mencari keridhoan Allah. Disertai niat ikhlas dan dalam prakteknya kita mencontoh Sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam, maka insya allah perjalanan hidup kita akan dimudahkan oleh Allah dan senantiasa dinaungi keberkahan oleh-Nya.


Lalu kapan gue nikah n siapakah sang bidadari pujaan hati tsb ? nah, ada beberapa poin yang menjadi konsen gue sebelum menuju tahap itu.



    Penempatan kerja
Alhamdulilah gue bisa lulus STAN dan sekarang lagi menunggu penempatan kerja, korelasi dengan nikah yaitu penempatan instansi STAN sangat kompleks, ada instansi yg menetap dan ada juga instansi yg pindah-pindah. Nah misalkan gue dpt istri yg punya perusahaan besar yang menetap di kota besar, lalu gue kerja di intansi yg sering pindah-pindah ntar intensitas bertemu dengan san istri akan sangat sulit, apalagi klo perempuan yg gk bisa  tinggal jauh sama ortu, wah bakalan repot.
Jadi, setelah penempatan insA baru akan dimulai proses pencarian sang bidadari pendamping hidup coz lebih enak juga ntar pas proses penjajakan.

    Siap Materi dan Mental
Nah, gak ada perempuan dimanapun yang mau diberi makan “cinta”, klo makan ya harus beli pake uang. Jadi idealnya kita harus punya penghasilan yang memadai.
Masalah mental juga harus dipikirkan soalnya sebagai lelaki kita dituntut untuk menjadi pemimpin dalam keluarga, membimbing, mengarahkan untuk sukses dunia dan akhirat.

    Sang Bidadari
Klo masalah sang bidadari gk terlalu harus super cantik luar biasa, super kaya raya, super pinter atw superwomen.
Pada umumnya lelaki tertarik pada perempuan karena 4 hal :
1)    Agamanya
2)    Cantiknya
3)    Hartanya
4)    Keturunannya (Pinter, Kulit Putih dll)
Klo gue sih yg penting sholehah dan seiman, klo masalah fisik seiring berjalannya waktu biarpun supercantik juga lama2 bosen,  jd good looking jg cukup, klo masalah harta atau keturunan sih nomer sekian lah. tp gue yakin sang bidadari udah diatur oleh Allah sejak 50rb tahun sebelum Allah menciptakan bumi dan langit.

    Lanjut Kuliah
Ini dia, cita-cita ku adalah minimal S1 jadi masih bingung juga antara nikah atau kuliah dulu. Tp berhubung kemenkeu pada umumnya mewajibkan karyawan untuk bekerja 2 tahun dulu baru boleh kuliah maka kemungkinan besar menikah diprioritaskan, walaupun ada beberapa instansi yang membolehkan karyawannya untuk langsung melanjutkan kuliah.
Sebenarnya masalah kyk gini lebih enak di share dengan sahabat atau keluarga, tp gue pikir mungkin ada temen-temen nan jauh dimato memiliki permasalahan yang sama, dan mungkin coretan ini bisa sedikit membantu kegalauan yang dihadapi dimana masalah pernikahan insA akan dihadapi oleh hampir seluruh manusia di planet bumi ini *terkecuali MAHO atw ALMOST,, :P

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

4 komentar:

Anonim mengatakan...

mau nambahin, ga' cuma siap mental tapi lebih tepatnya matang dalam kepribadian :)
btw cewek itu tergila-gila banget ya ma kamu hehe

bei_354 mengatakan...

@yousoap
yoi,,, thx bwt masukannya.
bukan tergila-gila, lebih tepatnya cewek "nekad" itu mah.
btw, kapan nikah ? hehe

nadyavaizal mengatakan...

hah? itu serius ber cewenya? jokam bukan?ya Alloh.. murah bangt sih perempuan.. miris deh T_T

BTW, postingannya seru2 loh.. keep posting yaa! :D/

bei_354 mengatakan...

@nadyavaizal:

bukan , cwek luar tuh,,, oke,, ajkk yak :D

Posting Komentar